Terima kasih teman

Senin, 02 Februari 2009


Assalamu'alaikum wr.wb.

Dear teman-teman,

Alhamdulillah, rasa syukur luar biasa saya rasakan karena saya dan suami telah selesai menjalankan ibadah haji dengan baik.
Terima kasih
banyak buat teman-teman, sahabat, kerabat semua yang telah banyak memberikan support, perhatian dan doanya terutama saat saya terbaring
di rumah sakit selama 18 hari.
Semoga Allah membalas kebaikan dan
ketulusan teman-teman semua.

Sedikit cerita…..
Satu minggu setelah saya lulus tes kesehatan haji kondisi saya sangat drop, saya mengalami sariawan dari mulut hingga usus, entah karena radiasi atau kemoterapi. Hal ini membuat saya harus dirawat di RS.
Saya keluar dari RS pada hari jumat, 28 November 2008 jam 21.30 dengan kondisi yang dapat dikatakan masih sakit. Kelamaan terbaring membuat saya kesulitan ntuk berdiri apalagi berjalan, badan terasa sangat berat. Namun Alhamdulillah, dalam kondisi ini dokter dan penyelenggara haji tetap mengijinkan saya berangkat.

Sabtu, 29 November 2008 jam 09.00 saya dan suami diantar keluarga, berangkat ke airport. Mata saya terasa sangat ngantuk karena selama di RS kualitas tidur saya sangat buruk, saya hanya bisa tidur sebentar lalu terasa nyeri akhirnya terbangun. Tetangga kerabat, teman mungkin yang melihat kondisi saya waktu berangkat banyak yang tidak tega, banyak yang berpikir mengapa tidak ditunda tahun depan saja hajinya.
Tidak sedikit dari mereka yang menangis.Tidak ada lagi yang bisa saya harapkan kecuali pertolongan Allah. InsyaAllah saya bisa.

Sampai di Jeddah, saya masih diare, airport yang berdesain tenda outdoor dan lamanya menunggu membuat perut saya makin terisi angin dan mules. Saya belum bisa makan, jadi hanya minum susu/teh. Obat saya (untuk usus) kena cekal, tidak lolos akhirnya mau tidak mau dibuang di airport.

Di madinah, kondisi masih drop, nyeri perut dan diare masih terasa, ditambah demam. Hal ini membuat saya tidak banyak beribadah di masjid nabawi.
Disini saya mulai belajar jalan dari tempat tidur ke toilet.

3 hari kemudian, ke shishah, apartemen sederhana, 1 kamar berlima. Kaki saya menjadi bengkak sekali. Sudah dinaikkan tapi tidak kempes juga. Alhamdulillah walau sakit, saya banyak disupport jg dengan teman2 haji jadi terasa lebih ringan. Di shishah, saya belajar makan nasi, belajar jalan, belajar sholat seperti orang normal. Rambut saya mulai rontok, telapak tangan dan kaki mulai mengelupas, bagian yang mengelupas awalnya perih. Bagian dada dan punggung kanan yang kena radiasi menjadi gosong, kulitnya juga mulai mengelupas. Saya berpikir semoga semua penyakit saya buang disini, kulit saya, rambut saya.

Di shishah, saya mendapat kiriman obat usus(pengganti yang kena cekal) dari ibu saya (setelah perjuangan yang panjang berhasil mengirimkan obat via pramugari, sahabat sepupu saya). Namun karena kondisinya sudah mau berangkat ke mina, muzdalifah dan arafah saya tunda pemakaian obat tersebut. Rencananya akan digunakan di makkah.

Umroh dapat dilaksanakan dengan baik. Tawaf qudum dan sai dilakukan di lt 2 dengan kursi roda didorong suami saya. Alhamdulillah lancar dan saya tidak sakit perut selama tawaf dan sai.

Mina, Muzdalifah, Arafah
Alhamdulillah mabit di mina, ambil batu di muzdalifah, wukuf di arafah dapat berlangsung baik. Kaki saya masih bengkak. Namun kondisi fisik secara umum sudah mulai membaik. Lontar jumroh awalnya diwakili suami karena kondisi saya drop dan kaki yang sangat membengkak. Subhanallah Alhamdulillah, Allah masih memberi kesempatan saya lontar jumrah di hari ketiga, dan sungguh mendapat kemudahan dan kelancaran. Waktu lontar, saya bisa berada di bibir jamarat sehingga memudahkan saya dalam melontar.

Di Makkah, Alhamdulillah hotelnya nyaman sekali. Di kamar ada 8 jendela, ketika dibuka kami dapat menyaksikan langsung view ka'bah dan orang yang bertawaf, Subhanallah. Alhamdulillah, diare mulai berkurang frekuensinya, saya mulai minum lasix untuk mengempeskan kaki dan Alhamdulillah dalam 3 hari kaki saya tidak bengkak. Hanya memang masih terasa memar di badan dan kaki. Saya mulai latihan jalan ke restoran, ke masjidil haram, seputaran hotel. Alhamdulillah saya bisa sholat di masjidil haram tanpa tongkat dan kursi roda.

Karena rambut saya rontok hebat, saya memutuskan untuk menggunduli
rambut saya di makkah. Ini gundul saya yang kedua kali akibat kemoterapi.

Ada kejadian yang entah kebetulan atau tidak. Pada waktu sebelum dzuhur saya dan suami sudah sampai di pelataran masjidil haram. Waktu duduk kami memilih tempat teduh, lalu sekitar 5 menit kemudian tempat kami duduk terasa panas karena matahari. Beberapa orang pindah mencari tempat teduh. Waktu itu suami saya bertanya "Mau pindah tidak?" Awalnya saya jawab "Disini saja tidak
apa-apa. Biar matahari ini membakar sel kanker dan penyakitku". Tapi berhubung adzan masih 10 menit lagi, wah lama-lama terasa panas juga. Saat suami saya mengajak pindah ke tempat teduh saya langsung setuju. Kami pindah ke tempat teduh yang lumayan jauh. Kami baru duduk kira-kira 5 menit, sinar matari sudah sampai ke tempat kami, yang mengherankan tempat sebelumnya justru kini menjadi teduh. Panasnya matahari menyinari kami berlangsung terus hingga selesai sholat.
Subhanallah, mungkin karena kata-kata saya tadi atau kebetulan, Wallahualam.

Mengenai obat usus yang dikirimkan dengan susah payah, akhirnya tidak saya gunakan. Subhanallah, sejak di makkah, saya sudah tidak diare lagi, jadi saya sama sekali tidak memakai obat tsb. Mungkin Allah memang tidak mengijinkan saya menggunakan obat tersebut, karena waktu di jeddah dicekal, dan ketika dikirim ulang ternyata saya sudah tidak diare.

Teman-teman, selama disana saya merasakan banyak sekali kemudahan dan kelancaran. Memang semua kesembuhan tidak instan datangnya. Selama disana saya sering mengalami demam dan sakit. Tapi sungguh kondisi saya sangat jauh lebih baik dari sebelum saya berangkat. Semua karena pertolongan Allah, karena ketulusan perhatian dan doa teman-teman sekalian yang mungkin telah diijabah oleh Allah. Sekali lagi terima kasih atas perhatian dan doanya, mungkin saya tidak bisa membalas apa-apa kecuali doa semoga Allah selalu melimpahkan segala kebaikan untuk teman-teman semua.

Wassalamu'alaikum wr.wb

Sari Sukmawati E R

1 komentar:

Solusi Bisnis Online | Kerja Part time mengatakan...

Subhanallaah, Walhamdulillah...Allahu Akbar. Begitu besar kuasa Allah, akhirnya dikau sampai juga di kota suci Mekah. Semoga Allah segera angkat penyakitmu ya sobatku, semoga penyakit yang sedang mampir ditubuhmu ini sebagai penggugur dosa dosamu, sbg manusia yang tak pernah luput dari segala kekhilafan. Tetap semangat ya sar, yang kuat dan sabar.Kamu pasti bisa dan kamu harus bisa melawan rasa sakit ini semua. Hasbunallah Wani'mal wakiil, Ni'mal maulaa wani'man nashiir... Cukuplah Allah sbg penolong. Syukron ya sar, untuk tiap untaian ilmu dan pengalamanmu yg km tulis di blog ini. Ini bener bener tulisan yang bisa jadi ilmu, alat untuk muhasabah diri... agar bisa jadi manusia yang terus bersyukur dari waktu ke waktu...:) dan makin bisa jadi manusia yang terus mendekat diri pada Sang Kholiq.
Cepat sembuh yaa sobatku tercinta :)